Persik Kediri Berharap PSSI Siapkan Perlindungan Hukum
- Admin
- 9 Apr 2020
- 2 menit membaca

Berita bola Indonesia, Kamis 9 April 2020 datang dari CEO Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih. Dirinya menuntut PSSI untuk menyiapkan perlindungan secara hukum. Pasalnya PSSI baru saja sudah membuat surat agar klub hanya diwajibkan untuk membayar 25 persen gaji pemain di masa pandemi virus corona ini.
Pihak Persik khawatir jika nantinya ada pemain yang tidak terima dengan keputusan ini dan melakukan laporan ke FIFA. PSSI diharapkan mampu memberikan perlindungan hukum kepada klub yang menerapkan pemotongan gaji agar di masa depan tidak ada pemain yang balik menyerang klubnya.
āDengan kejadian seperti ini, saya khawatirkan sebagai pengelola klub ada gugatan pemain dan pelatih asing khususnya yang dikit-dikit ke FIFA. Nah, PSSI harus ada perlindungan hukum,ā kata Bafagih dilansir dari berita bola Football5tstar, Rabu (8/4/2020).
Dirinya melihat masalah ini bisa menjadi boomerang untuk klub jika tidak adanya perlindungan hukum untuk Persik Kediri. Menurutnya nanti tidak semua pemain mungkin akan menerima keputusan pemotongan gaji tersebut. Untuk itu lah Bafagih mendesak PSSI memberikan bantuan hukum agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
āMungkin dari pemain sudah ada yang legowo, tapi ada satu pemian lain dapat bonus terus temannya tidak, jadi ada yang kompori. Padahal kita tahu wabah ini tidak berdampak ke olahraga saja tapi dampak ke seluruh negara. Alangkah baiknya PSSI berikan perlindungan hukum ke klu-klub Liga 1,ā ujarnya.
Menanggapi hal itu Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau biasa disapa Iwan Bule mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan perlindungan kepada klub Liga 1 jika nantinya ada pemain yang menolak atau protes tentang pemotongan gaji sebanyak 75 persen tersebut.
āKami juga siap-siap apabila ada gugatan-gugatan dari pemain dan sebaganyai seperti apa yang dikatakan dari pemilik Persik Kediri, kita akan lakukan perbantuan masalah hukumnya,ā kata Mochamad Iriawan.
Selanjutnya PSSI juga sudah pernah mengatakan kalau setiap klub bertanggung jawab juga terhadap kesejahteraan pemain dan staff. Saat ini PSSI sudah menangani pelatih dan pemain timnas Indonesia yang tidak ada sponsor sama sekali. Sehingga PSSI berharap pemain yang bermain untuk klub agar dapat memanfaatkan gaji mereka dengan baik.
āBerkaitan dengan kesejahteraan pemain dan pelatih tak ada sponsor tentunya PSSI sudah memberikan asuransi kepada pelatih timnas dan pemain, namun demikian ini dalam keadaan force majeure. Tentunya ini menjadi antisipasi kami,ā ucap pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut.
Saat ini pemain bola masih bertahan di klubnya masing-masing sehingga PSSI berharap klub dapat mencari jalan keluar yang baik untuk semua pihak. Kesejahteran pemain juga mesti dipertimbangkan ditengah pandemi virus corona saat ini. āPemain bola berada di klub-klub, sehingga itu menjadi maksimal bagi klub untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan dan sebagainya, tambahnya.
ComentƔrios